Monday 20 March 2017

Obat Alami

Halaman ini memiliki informasi tentang penggunaan obat herbal pada orang dengan penyakit kanker.  
Ada informasi tentang :
  • Apakah obat Herbal ( Jamu ) itu ?

  • Alasan menggunakan obat Herbal

  • Kemungkinan Efek samping dari obat - obat herbal

  • Penelitian tentang obat herbal dan kanker

  • Informasi tentang terapi herbal tertentu

  • Keamanan obat herbal

  • Siapa yang tidak harus menggunakan obat herbal

 
  
 Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
 
Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, bawang putih, kurma, jintan hitam (Habbatussauda), dsb. Yang berasal dari hewan (hewani) diantaranya Teripang (Gamat), Madu, Propolis, minyak ikan hiu, dsb.
Pada jaman sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang semakin pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka semakin membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alaminya telah menyediakan obat yang manjur untuk segala penyakit. Obat-obatan itu tidaklah sulit dicari dan beda dengan obat dari bahan kima sintetis, yang lambat laun akan menimbulkan efek samping pada tubuh kita.

  • Obat Herbal Bebas Racun
Pemakaian obat kimia dalam jangka waktu lama tentu dapat mencjadi racun bagi tubuh. Sehingga pemakaian obat kimia perlu melalui kontrol ketat dari dokter agar tidak dikonsumsi sembarangan. Sebaliknya obat herbal bersifat bebas racun. Pemakaian yang tepat dan sesuai dosis akan berdampak baik dan aman dikonsumsi oleh siapapun. Bahkan obat herbal pun bisa dijadikan sebagai peluruh racun atau detoks dalam tubuh.
  • Obat Herbal Tidak Menimbulkan Efek Samping
Obat herbal berasal dari tumbuhan alami yang terdapat dari alam ini. Pengolahan obat herbal dilakukan secara alami, tradisional dan tanpa campuran bahan kimia atau sintetik. Oleh karena itu obat-obatan herbal biasanya tidak memiliki efek samping dan aman untuk digunakan. Tetapi seiring berkembangnya jaman ada beberapa jenis obat herbal yang marak dipasaran tetapi tidak higienis dan malah berbahaya karena dicampur dengan bahan kimia.
  • Menghilangkan Sumber Penyakit
Tidak seperti obat kimia yang bertujuan untuk mengobati gejala penyakitnya, tetapi tidak menyembuhkan sumbernya. Obat kimia hanya mampu memperbaiki beberapa sistem tubuh sedangkan obat herbal menghilangkan sumber penyakitnya, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai cara untuk melawan penyakit.
  • Lebih Multi Khasiat
Obat herbal khasiatnya sangat banyak. Biasanya satu obat herbal bisa untuk mengobati lebih dari 1 penyakit.
  • Lebih Mudah Diperoleh
Obat herbal lebih mudah diperoleh. Tetapi disarankan pemakaian obat herbal apapun perlu petunjuk dari ahli. Jangan mengkonsumsi sembarangan karena tidak disarankan.
  • Obat Herbal Lebih Murah
Obat herbal jika diproduksi secara massal, harganya akan jauh lebih murah dibanding obat kimia. Obat kimia cenderung mahal karena biasanya impor. Oleh karena itu harga obat herbal biasanya terjangkau.
  • Lebih Mudah Diproduksi
Obat herbal lebih mudah diproduksi karena pengolahannya pun sederhana dan bahannnya adalah bagian tumbuhan, akar, buah, daun, biji, bunga, kulit kayu, dan binatang olahan. Untuk beberapa obat herbal mungkin membutuhkan alat modern, biasanya obat herbal diolah dengan cara direbus, ditumbuk dan dicampur dengan sesama bahan herbal dengan komposisi tertentu.
Obat herbal dikenal relatif lama menyembuhkan dibanding dengan obat kimia. Karena sifat obat herbal yang langsung bekerja pada sumbernya dengan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh yakni memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ-organ tubuh yang rusak serta dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk berperang melawan penyakit.
Intinya menggunakan obat herbal sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi keluhan keseahtan anda dibutuhkan kesabaran. Karena salah prinsip kerja herbal adalah reaksi yang lambat tetapi memberikan hasil yang pasti juga aman bagi tubuh. Ini pun berlaku pada cara-cara tradisional untuk mendapatkan kecantikan yang alami.
Maraknya penggunaan obat herbal di Indonesia berhubungan pula dengan kekayaan tumbuhan yang tersimpan di negeri ini. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan tumbuhan yang melimpah. Namun apakah obat yang dibuat dari bahan-bahan alami ini sudah pasti aman untuk dikonsumsi?
Obat-obatan herbal dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Bisa dari daun, bunga, batang akar, buah, atau bijinya. Kemudian bahan-bahan ini diproses dan dikemas dalam bentuk kapsul, tablet, minyak, salep, atau minuman dalam bentuk teh.
Karena dibuat dari bahan-bahan alami, masyarakat pun berpikir bahwa obat herbal aman. Akhirnya masyarakat pun tidak ragu mencobanya, terutama jika obat herbal itu sudah digunakan sejak turun-temurun.
Pada dasarnya obat herbal yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. Namun dengan catatan bahwa produk tersebut sudah terdaftar di BPOM RI.
Di Indonesia sendiri, obat herbal dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu obat herbal tradisional dan obat herbal nontradisional.
  • Obat herbal tradisional. Dikenal sebagai obat tradisional atau jamu. Bahan-bahan yang digunakan sudah digunakan sejak turun-temurun dan merupakan resep warisan budaya bangsa Indonesia.
  • Obat herbal nontradisional. Kandungan pada obat ini tidak ada dalam sejarah pengobatan tradisional nenek moyang Indonesia atau tidak turun-temurun, namun kandungannya berpotensi bermanfaat bagi tubuh.
Sebelum mengizinkan peredaran produk obat herbal, BPOM RI akan melakukan serangkaian uji coba ilmiah terlebih dahulu guna melindungi masyarakat dari kemungkinan kandungan zat-zat yang berbahaya. Namun untuk obat herbal yang telah digunakan sejak turun-temurun tidak perlu dilakukan uji klinik lagi. Meski ada pula yang memerlukan bukti klinik lebih lanjut.Proses uji klinik pada suatu produk meliputi pengecekan terhadap kebenaran identitas tumbuhan yang dipakai, bagian tumbuhan yang dipakai, cara penyiapan bahan baku, identifikasi senyawa aktif, dan sejumlah proses lainnya.
Obat herbal yang beredar di Indonesia tidak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) karena dapat membahayakan kesehatan dan berakibat fatal. Contoh BKO yang dimaksud adalah paracetamol sebagai obat pereda rasa sakit atau sildenafil sebagai obat penambah stamina.
BPOM RI dengan tegas melarang masyarakat mengonsumsi obat herbal dengan kandungan BKO. BPOM RI pun akan menyita produk obat herbal yang mengandung zat-zat tersebut.

Tips Agar Aman Mengonsumsi Obat Herbal

Beberapa bahan alami yang dijadikan obat herbal memang aman untuk dikonsumsi. Meski aman, obat herbal juga berpotensi menyebabkan efek samping baik ringan maupun serius pada tubuh. Efek samping itu juga tertera pada kemasannya. Agar terhindar dari bahaya, berikut ini adalah tips-tips aman mengonsumsi obat herbal.
  • Pastikan membeli produk yang telah terdaftar di BPOM RI.
  • Jangan lupa cek tanggal kedaluarsa produk.
  • Ikuti semua petunjuk pemakaian beserta dosis yang tercantum di kemasan.
  • Hubungi layanan konsumen produk tersebut jika Anda ingin mengetahui lebih jelas mengenai produk mereka.
  • Sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Obat herbal tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Ada sebagian kalangan yang sebaiknya berhati-hati atau menghindari kelompok obat herbal.
  • Ibu hamil dan menyusui. Masa kehamilan adalah masa ketika para ibu harus berhati-hati dalam mengonsumsi apa pun, termasuk obat herbal. Apa yang dikonsumsi ibu hamil bisa saja memengaruhi kondisi janin hingga bisa berakibat kepada keguguran, lahir prematur, atau bayi terlahir cacat. Hal ini juga berlaku bagi ibu menyusui. Asupan yang masuk ke tubuh ibu menyusui bisa mengalir ke dalam ASI. Zat yang terkandung pada obat herbal kemungkinan bisa berdampak kepada kesehatan bayi.
  • Orang yang ingin operasi. Terdapat sebagian obat herbal yang bisa memperlambat pembekuan darah atau melancarkan peredaran darah. Hal itu bisa berdampak buruk jika obat herbal dikonsumsi oleh kalangan yang ingin menjalani operasi. Contohnya penggunaan ginkgo biloba harus dihentikan minimal dua minggu sebelum operasi karena tanaman ini bisa memperlambat proses pembekuan darah.
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Obat herbal juga bisa menimbulkan efek samping serius jika dikombinasikan dengan obat-obatan medis, seperti obat tekanan darah, obat pengencer darah, dan obat diabetes.
  • Memiliki penyakit tertentu. Obat herbal yang awalnya dimaksudkan untuk memberi manfaat baik, justru bisa memperparah kondisi penyakit seseorang. Contohnya obat herbal sambiloto. Obat ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun bisa juga berbahaya jika sambiloto dikonsumsi oleh penderita penyakit autoimun. Lalu ada pula obat herbal yang terbuat dari pegagan. Pegagan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki gangguan organ hati. Menurut penelitian, mengonsumsi pegagan bisa meningkatkan risiko kerusakan hati.
Jangan sembarang mengonsumsi obat herbal, terutama jika tujuannya untuk pengobatan. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter jika ingin memasukkan zat apa pun ke tubuh.
Indonesia yang terbentang luas mulai dari sabang sampai merauke sangat banyak tumbuh tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Diantara sekian banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional ada beberapa diantaranya yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker.
Ratusan bahkan ribuan tahun silam orang-orang sudah memanfaatkan tanaman sebagai obat herbal, dan setiap daerah punya metode sendiri-sendiri dan tanaman obat yang berbeda-beda dalam melakukan pengobatan penyakit tertentu. Namun kali ini saya akan memberikan informasi khusus untuk pengobatan penyakit kanker. Beberapa tanaman obat tradisional yang sering digunakan untuk pengobatan kanker adalah sebagai berikut :
Kunyit Putih
Tanaman asli indonesia yang satu ini sangat banyak manfaatnya untuk pengobatan, salah satunya adalah untuk pengobatan kanker dan tumor. Seorang peneliti yang bernama chan minyi dkk mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Anti Cancer Medical Herbs bahwa curcuma sedoria lebih ampuh dari mahkota dewa untuk pengobatan kanker.

Daun Sirsak

Daun sirsak kaya akan manfaat untuk kesehatan salah satu yang paling fenomenal adalah untuk pengobatan kanker. Namun bukti empiris dari kalangan medis belum pernah mengkonfirmasi akan hal ini. karena manfaatnya yang begitu besar maka tidak heran banyak orang yang mencari obat alternatif alami tradisional untuk menjaga kesehatan dan juga untuk pengobatan.

Daun Dewa
Beberapa senyawa aktif yang terkandung pada daun dewa yang berperan dalam menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker dalam tubuh adalah : flavonoid, seskuiterpen lakton, dan monoterpen.
Selain memiliki sifat anti kanker dan anti tumor sifat farmakologis lainnya juga turut berperan dalam pengobatan kanker. Rasa nyeri dan peradangan yang terjadi akibat keberadaan tumor dan kanker dapat ditekan sehingga meringankan rasa sakit yang diderita penderita kanker.

Daun Tapak Dara
Tanaman yang satu ini juga diketahui sebagai penakluk kanker khususnya kanker payudara (camamae). Kemampuannya sebagai heral pembunuh kanker sudah teruji.
Temu Putih
Temu putih dipercaya dapat membantu mencegah dan mengobati kanker serta tumor yang berkaitan dengan wanita. Bagian yang digunakan untuk obat adalah rimpang. kandungan kimia pada rimpang temu putih antara lain zingeberene, borneol, champane, cineole, curcumin, champor, resin, curcumol dan curdione yang berkhasiat sebagai anti kanker.
Tanaman yang termasuk famili zingiberaceae juga bersifat sebagai peluruh dahak, peluruh haid, peluruh kentut, penghilang rasa sakit, melancarkan peredaran darah dan pernapasan, dan perangsang rasa muntah bila keracunan.
Temu Mangga
Selain temu putih, jenis temu-temuan yang berkhasiat untuk mengobati kanker adalah temu mangga. Temu mangga memiliki kandungan alami RIP yang mampu menghalangi perkembangan sel kanker dan kandungan alami lainnya yaitu minyak atsiri, tanin, curcumin, damar, gula, saponin dan flavonoid. Kandungan alami inilah yang berfungsi mengatasi kanker hingga mematikan sel-sel kanker yang bersarang di tubuh tanpa merusak sel tubuh lainnya.
Keladi Tikus
Keladi tikus merupakan tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati kanker, tumor, kista, miom. manfaatnya sudah teruji dan sudah banyak juga diproduksi dalam bentuk kapsul, pil dan teh.
Bidara Upas
Bagian yang gunakan untuk obat herbal tradisional pada bidara upas adalah umbinya. Bidara upas mengandung kimia resin, pati dan zat pahit. Selain itu getah segar dari tumbuhan ini juga mengandung oxydase yang befungsi sebagai pengobatan kanker alternatif. Dalam dunia pengobatan umbi bidara upas sering digunakan untuk terapi pengobatan kanker. Adapaun beberpa khasiat umbi bidara upas adalah : Antiinflamasi, Antipiretik dan Laktagog.
Mengkudu
Mengkudu atau dikenal dengan pace,mengandung zat anti kanker,pertumbuhan dan perkembangan sel abnormal pada stadium prakanker dapat dicegah oleh zat dammachantel yang ada dalam mengkudu.
Bambu Tali
Bambu tali adalah salah tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker, kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman ini sangat banyak beberapa yang sudah diketahui antara lain : saponin, protosarsapogenin, aglycone, asparagin, fruktosa, glukosa, methoxymethylfurfulal, betasitosterol.
Selain itu tumbuhan ini juga memiliki efek farmakologis, seperti yang disebutkan dalam farmakologi cina tanaman obat ini memiliki sifat rasa manis, pahit, dan dingin. Selain untuk obat kanker tanaman bambu tali dipercaya dapat menyuburkan yin, menurunkan panas, membersihkan paru-paru, anti toxic, anti piretik dan anti neoplastik.
Buah Makasar
Inilah salah satu buah ajaib penumpas kanker serviks dan kanker rahim. banyak kandungan yang terdapat dalam buah ini seperti pada daun, biji dan daging buah. kandungan pada daging buah makasar adalah : Asam linoleat, asam oleat, asam palmitoleat, asam stearat dan minyak lemak.
Kandungan lainnya adalah tanin yang terdapat pada buah dan daun tanaman makasar. Selain itu buah makasar juga terdapat kandungan kimia yang bermanfaat untuk kesehatan diantaranya adalah Glukoside, phenol, brucamarine, yatanine, bruceno, bruceolic acid. sedangkan pada bijinya terdapat kandungan brusatol, bruceine.
Bagian dari tanaman obat buah makasar yang sering dipakai untuk pengobatan adalah daun, akar dan biji bagian-bagian inilah yang sering dimanfaatkan.
Bawang Sabrang

bawang sabrang


Obat herbal penakluk kanker selanjutnya adalah bawang sabrang (bawang dayak). Menurut Dr. Prapti Utami Alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, mengonsumsi obat herbal yang baik adalah dengan cara dipadukan dengan herbal lain, cara ini terbukti lebih efektif dibanding jika dikonsumsi tunggal. 
Tapi pengguanaan bawang dayak bersamaan dengan tanaman obat herbal lain tidak boleh dilakukan sembarangan harus berdasarkan saran para ahli supaya herbal yang dikonsumsi bekerja maksimal dalam tubuh. "Tutur Prapti Utami.
Menurut penelitian Himawan Budityastomo dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatra Utara menunjukkan pemberian fraksi etanol bawang dayak dapat menurunkan tingkat ekspresi  cyclin-E sel kanker leher rahim HeLa (HPV High Risk). Dengan adanya tekanan pada bagian tersebut dapat membuat sel kanker terhenti.
Dalam penelitian yang lain oleh Petra Babula dari Department of Natural Drugs, University of Veterinary and Pharmaceutical Sciences, Republik Ceko. Naphtokuinones yang terdapat pada bawang dayak merupakan agen anti kanker, anti jamur, anti mikroba, anti parasit dan anti virus. Oleh karena multi khasiat, maka bawang sabrang juga multi manfaatnya.
 




 

0 comments:

Post a Comment

BACA JUGA